(ke) Jember Ber-Satu

Akhirnya nulis blog lagi karena kuatir cerita ini makin basi, bulukan dan berakhir dengan ga jadi diupload dan menuh-menuhin draft aja. Beberapa bulan lalu (tepatnya bulan Agustus) aku baru berkunjung ke Jember, memang bukan destinasi yang sangat terkenal untuk berlibur, tapi karena ada undangan nikahan temen, akhirnya aku mampir di Jember untuk menghabiskan weekend.

Biasanya orang-orang yang berlibur ke Jember akan pergi ke pantai papuma, tapi kali ini aku hanya mampir ke hotel (tempat menginap) dan hotel (tempat acara resepsi). Terdengar ga ada yang menarik ya, tapi memurutku yang bikin spesial adalah seperti yang udah aku sebutin di judul post, kali ini aku berangkat Ber-Satu alias sendirian aja, bahkan di Jember juga sendirian aja sampai ke hotel. Jadi judul post ini ga ada hubungannya dengan kerukunan antar warga, persatuan dan kesatuan, tapi hanya tentang perjalananku ke Jember seorang diri, yang dengan asal aku istilahkan ber-satu. Ternyata, yang namanya bapak ojek online sangat membantu loh keberadaannya buat para backpacker yang low budget dan pengen jalan-jalan sendiri. Jadi pengen nyoba liburan sendiri ke kota lain yang udah ada gojek / grabnya, jadi yakin mau ke mana saja asal ada bapak ojek online yang siap menemani :)

Jadi gini ceritanya, hari Jumat (17 Agustus) aku berangkat dari Surabaya dan aku pilih naik kereta aja. Berangkat dari stasiun Gubeng dan perjalanan berlangsung biasa, cenderung membosankan, tapi ga masalah karena aku udah prepare buku dan charger hp, biar ga mati gaya selama di dalam kereta karena perjalanan cukup lama, sekitar 5 jam kalo ga salah. Hal yang menarik saat di kereta, karena aku pergi [pada tanggal 17 Agustus, penumpang dengan nomor kursi 17 mendapat makanan gratis. Jadi, kalau pergi lagi tanggal 17 Agustus, pilih tempat duduk nomor 17 aja ya, lumayan kan dapet makan gratis.hihihi.



 Sampai di Jember, aku turun di stasiun Jember, udah lumayan gelap dan saat itu aku cuma dapet info dari temenku kalo di Jember ada gojek dan grab tanpa tahu di mana mereka boleh ambil penumpang kalau di daerah fasilitas umum. Karena di stasiun pasti ga boleh ambil penumpang, akhirnya aku bertanya ke petugas di stasiun dan diarahkan ke tempat terdekat yang biasanya dipakai penumpang untuk menunggu ojek online yaitu "Biru Daun". Langsung aku masukin nama biru daun ke google maps, diarahkan lewat jalan di samping parkiran mobil. Agak gelap sih, tapi ga terlalu jauh, hanya 300m kemudian sudah terlihat papan nama warna merah dengan tulisan biru daun. Awalnya aku mengira itu nama warung makan, ternyata semacam distro gitu, dan jangan tanya apa hubungannya warna biru, daun dan warna merah yang ada papannya, aku ga tau. Beneran.





Setelah itu, karena sudah waktunya makan malam juga, aku pesan ojek online untuk pergi ke tempat makan. Sebenernya aku kepingin nyoba bakwan eddy, tapi karena dia cuma buka sampai sore, jadi aku memutuskan ke pangsit mie rama aja. Banyak yang bilang pangsit mie ini recommended buat yang berkunjung ke Jember, jadi ekspektasiku cukup tinggi untuk rasa makanannya. Saat aku ke sana, jalan di depan mie rama itu satu arah, jadi aku minta turun di pinggir jalan aja, lanjut jalan kaki biar bapak ojeknya ga muter-muter. Mengandalkan google maps, aku sempet ga nemu lokasi mie rama ini, sampai akhirnya tanya ke bapak-bapak yang jaga toko di daerah sana dan ternyata aku tadi ga nemu karena tulisannya agak tertutup sama ibu pedagang petulo di depannya.

Sampai sana aku langsung pesan seporsi pangsit mie dengan harga Rp 25.000,00. Tekstur mie nya agak berbeda dari pangsit mie biasanya, ini mie-nya cenderung lebih kenyal dan ukurannya lebih besar dari mie yang biasa aku makan. Namun, rasanya ternyata ga se-"wah" yang aku bayangkan, tapi bagi kalian yang mampir ke Jember dan penasaran bagaimana rasanya, boleh lah mampir ke sini untuk memuaskan rasa ingin tahu. Tempat makannya cukup sederhana dan saat aku makan di sana, ada banyak pengunjung dari luar kota yang juga memilih makan malam di sini.



Udah, gitu aja ceritanya saat di Jember, setelah itu aku cuma dateng ke acara nikahan temen di hari Sabtu dan hari Minggu pagi udah balik lagi ke Surabaya naik kereta. Selama perjalanan kembali ke Surabaya, setiap kereta berhenti di stasiun, aku selalu mencari objek yang menurutku menarik buat difoto, seperto foto-foto di bawah ini.




Semoga tahun ini aku bisa lebih rajin nulis dan lebih banyak jalan-jalan juga ke tempat-tempat baru ya. Mari semua yang percaya katakan "AMEENN!!".

Nb: Bagi kalian yang mau share tempat manggil ojek online dari berbagai daerah, boleh banget lho share di komen. Siapa tau infonya berguna bagi yang baca :)

Komentar