Jelajah Kopi Malang 2017

Tanggal 29 April 2017 yang lalu, di Malang ada acara yang seru banget buat para pecinta kopi atau orang yang belum cinta kopi tapi pengen belajar lebih banyak tentang kopi. Amstirdam, sebuah roastery di Malang bikin acara JKM (Jelajah Kopi Malang) buat menunjukkan banyaknya coffee shop kecil di Malang yang sebenernya punya potensi tapi masi belum banyak dikenal orang. Ini list coffee shop yang dikunjungi beserta account IG dan alamatnya.

1. Vens Coffee
Nama Vens ini berasal dari bahasa Denmark (Ven) yang artinya teman. @vensfamilly ini artinya ven is familly, jadi mereka ingin pelanggannya ga hanya jadi teman tapi juga jadi keluarga.

Disini kami coba espresso, cappuccino bahkan tiap orang dapet kesempatan bikin latte art di cappuccino-nya sendiri. Kita juga ditunjukin gimana espresso yang bagus dengan ekstraksi yang oke dan yang kurang bagus karena under extraction, bisa dilihat dari crema yang dihasilkan.
Ada 2 jenis kopi yang disuguhkan disini, Bali full washed dan Aceh (yang aku lupa jenisnya). Tempatnya ga terlalu besar tapi nyaman, asik buat yang pengen menyepi sambil ngopi di Malang.


2. Bruh
Bruh ini merupakan slank kata Bro (karena mereka ingin jadi saudara untuk para customer) dan Brew.
Disini ga ada alat espresso, tapi mereka menawarkan kopi dengan V60 dan clever dripper (yang keliatan cuma itu, mungkin ada yang lain yang belum keliatan). Disini baristanya juga baru menang juara 3 kompetisi brewing di Surabaya loh.

Ada 3 jenis kopi yang diseduh dengan V60 waktu kami mampir, dan ada juga yang pake clever dripper jadi kita bisa bandingkan hasil seduhan 2 jenis alat ini.

Coffee shop ini modelnya santai-santai gitu, lesehan di karpet dan ada koleksi buku yang bisa dipinjam di perpustakaan kecilnya @lettmagz (tapi ga tau gimana aturannya kalo mau pinjam bukunya). Jadi buat yang pingin ngopi santai sambil baca-baca bisa nongkrong disini.

3. Kedai Mlayu
Baru pertama kali nih aku lihat langsung gimana orang bikin teh dan kopi tarik, dan baru di sini juga aku nyoba rasanya kopi tarik. Dan ternyata rasa kopi tariknya enak, masih berasa wangi kopinya.











Proses "tarik" di pembuatan minuman ini ternyata ga cuma buat gaya-gayaan, tetapi ada tujuannya, yaitu untuk memasukkan udara, menghomogenkan dan minuman yang dihasilkan terasa lebih berat bodynya.
Kalo biasanya orang ngopi dengan camilan cookies atau kue lainnya, untuk kopi dan teh tarik ini ditemani dengan cakwe. 
  

Di daftar menunya ini ada yang namanya pake "peng" itu artinya dingin atau es kalo "O" artinya tanpa gula.

4. Telescope
Coffee shop ini terkenal dengan cold brew-nya, mereka awalnya jualan cold brew di Car Free Day Malang. Waktu baru sampai disana, kami disuguhi cold brewnya dan emang beneran enak, berasa asam dan sweet gitu, kayak ada rasa berry nya


Wajib cobain cold brewnya Telescope kalo mampir di Malang. Selain itu kami juga coba kopi yang diseduh dengan Kalita wave (kalo ga salah waktu itu pake kopi Arjuna-Natural) dan disana kami dapet banyak ilmu lebih lagi tentang mesin espresso, cold brew dll.

5. Nomaden
Coffee shop yang satu ini berlokasi di pasar tawangmangu Malang. Awalnya, nomaden ini terinspirasi dari warung kopi pak Ran di pasar besar Malang, kemudian mereka menjual kopi mereka dengan gerobak dan tempatnya ga menetap (nomaden) sampai akhirnya sekarang menetap di pasar tawangmangu.
 


Menu yang ditawarkan ga macem-macem, tapi tetap perlu dicoba kalo lagi main ke Malang. Disini kita bisa pilih kopi yang roasting gelap buat yang suka kopi pahit dengan aroma gosong, ada yang ga terlalu gelap buat yang ga terlalu suka aroma gosong. Mereka menyajikan kopi dengan gilingan kasar (waktu itu pake kopi Robusta Dampit) dan warna goreng yang lebih gelap sehingga ampas akan mengambang di permukaan lebih lama dan kopi terlihat lebih fresh. Bagi yang ga suka minum kopi pake ampas, mereka juga menyediakan kopi dengan menggunakan filter kok. Tapi kalo dari segi rasa aku lebih suka yang diseduh biasa tanpa filter.

6. Kelmai
Ini adalah salah satu sponsor acara untuk JKM. Waktu acara JKM ini sebenernya Kelmai belum buka, jadi mereka menyediakan makanan dan minuman khusus buat peserta JKM. Tapi Kelmai sudah buka sejak tanggal 2 Mei 2017 kok, jadi bagi yang pengen mampir bisa langsung meluncur kesana. Disini, kami disuguhi soto banjar, ice coffe, ada sate taichan juga (sate yang lagi nge-hits di Jakarta). Karena aku udah keburu lapar, jadi ga ada foto makanannya (maafkan).
 


7. Kopi Tjap Giling
Coffee shop ini awalnya mau diberi nama Kopi Giling, tapi ternyata sudah ada coffee shop lain yang menggunakan nama itu, jadi ditambahkan kata "tjap" pada namanya.
 

Disini peralatan yang digunakan kebanyakan adalah peralatan manual, seperti rok presso untuk membuat espresso, bahkan untuk frothernya aku baru pertama ini lihat frother yang pemanasnya pake kompor seperti di foto berikut ini. 
Frother yang pemanasnya dari api kompor


Konsep dekorasinya menggunakan barang-barang antik, jadi pelanggan yang datang berasa lagi ngopi di rumah kakek. 



8. Konkopia
Nama coffee shop yang satu ini awalnya bikin aku mengernyitkan dahi karena ga paham ini sebenernya bahasa apa. Ternyata dari bahasa Jawa, ini kalimat yang biasanya dipakai untuk nawarin kopi ke temen "kon kopi a?" (kamu mau kopi?).  
 

Di konkopia, kami nyobain cold brew dan cortado. Cold brewnya agak pahit, beda dari cold brewnya telescope. Tapi karena kopi yang dipakai memang jenisnya beda, jadi ga bisa dibandingin. Sedangkan untuk bikin Cortado, brewing kopinya pake moka pot dan untuk bikin susu kental manisnya berbuih dan bisa dibikin latte art, susu kental manis yang sudah diseduh dikocok pake coffee press (kayak di Koling Jogja). Di sini yang menarik adalah ada cold brew yang dibikin kayak infused water, jadi di dalamnya dimasukkan beberapa potong strawberry dan didiamkan selama beberapa hari. Tapi sayangnya karena waktu JKM itu kopinya baru dibikin jadi strawberry-nya masih belum terasa.

 



Jadi acara JKM ini seru banget, cuma modal 100 ribu udah dapet kaos dan bisa nyobain kopi macem-macem di 8 coffee shop. Dan yang paling berharga tentunya pengalaman buat lihat berbagai metode brewing, pengalaman buat lidah kita nyobain berbagai rasa dan aroma, serta banyaknya ilmu yang didapat, karena mereka (coffee shopnya) baik-baik semuaaa, mau share ilmu tentang kopi, jadi pulang dari acara ini ga hanya kenyang kopi tapi juga kenyang info-info seputar kopi. Kalo ada acara kayak begini lagi, pasti mau ikutan lagi. Bagi teman-teman yang di luar kota Malang, mungkin JKM bisa jadi inspirasi juga untuk memperkenalkan coffee shop kecil dengan potensi besar di kota kalian.

Have a nice day, jangan lupa ngopi hari ini.

Komentar