Ranuregulo Ga Kalah Asyik

Kalo ngomongin Ranukumbolo, pasti hampir semua orang udah tahu betapa cantiknya danau yang satu itu. Apalagi setelah tayangnya film 5cm yang mengeksplor keindahan gunung Semeru, semakin banyak orang yang berkunjung dan berkemah di sana.
Mereka rela menempuh perjalanan sekitar 4 jam dengan medan yang ga mulus demi bisa berkemah di sekitar danau yang terkenal itu. Jadi ga heran kalo lagi musim liburan, akan ada ratusan tenda yang berdiri di sekitar danau, udah kayak acara Jambore Nasional.
Libur lebaran tahun ini (iya aku tau libur lebarannya udah lewat berapa bulan lalu, tapi baru niat nulis blognya sekarang.hahaha), aku ga pergi ke Ranukumbolo. Aku pergi ke Ranu yang lebih dekat, lebih sepi, yaitu Ranupani dan Ranuregulo.
Dua danau ini terletak di desa Ranupani yang merupakan desa terakhir sebelum orang-orang melakukan pendakian ke gunung Semeru. Area Ranupani ini bisa aku kategorikan sebagai area "Jeprat-Jepret Cantik", maksudnya mau foto ngasal gimana juga hasil foto pemandangannya cantik semua, karena emang udah dari sananya kece berat, ga perlu kamera mahal atau editan untuk dapat foto yang bagus. (Fyi, semua foto di bawah ini hanya diambil menggunakan kamera handphone dan tanpa menggunakan filter untuk edit warna foto).


Perjalanan dimulai dari Ranupani, di perjalanan aku ketemu beberapa warga asli Ranupani (ada anak-anak kecil, ada domba juga). Hal yang menarik ketika melihat bagaimana anak-anak kaki gunung Semeru itu bermain dengan jungkat-jungkit sederhana dari bambu dan tumpukan tanah, tanpa ada yang sibuk menunduk melihat gadget semua bisa berinteraksi dengan bahagia. Pemandangan yang sudah jarang ditemui di kota besar ya :)


Di Ranupani ini, danaunya tertutup tanaman Eceng Gondok, jadi kalau dilihat dari jauh, seolah-olah itu adalah lapangan rumput yang luas, bahkan dari jarak dekat pun belum tentu orang akan sadar kalau itu sebenarnya adalah danau, sampai kamu coba lempar batu yang besar ke dalam danau dan melihat ada cipratan air yang muncul.

Cukup jalan kaki 15 menit dari Ranupani, kamu sudah bisa duduk-duduk santai di pinggir danau Ranuregulo sambil ngopi atau minum teh. Waktu aku ke sana, ada beberapa pengunjung lain tapi tidak sampai 10 orang, jadi suasananya benar-benar tenang.
Di area Ranuregulo disediakan toilet umum, sayangnya kurang dirawat dan dijaga kebersihannya. Jadi aku lebih memilih buang air kecilnya ditunda dulu sampai kembali ke Ranupani dan menumpang di rumah warga.


Setelah puas duduk santai dan foto-foto, aku mencoba memasuki area Ranuregulo lebih dalam. Di sana aku menemukan spot favoritku, pemandangan yang ada dihadapanku mengingatkanku ke Ranukumbolo karena bentuk bukit mereka yang mirip (mendadak kangen ranukumbolo).

Ranuregulo bisa jadi alternatif buat kalian yang kepingin merasakan suasana tenang di tepi danau, melihat pemandangan yang indah tanpa berjalan jauh. Biaya masuk hanya saat masuk ke taman nasional Bromo Tengger Semeru (ga perlu bayar lagi di pos ranupani karena itu hanya untuk yang naik ke Semeru). Bagi yang ingin menginap tapi ga mau tidur di tenda, ada beberapa penginapan di Ranupani yang menyewakan kamar, tapi menurutku sih kalo sudah sampe sana sekalian aja tidur di tenda lebih asyik.

Semoga kedepannya fasilitas di Ranuregulo bisa terus diperbaiki dan dijaga kebersihannya, sehingga orang ga hanya tau tentang Ranukumbolo, tapi mereka juga tau kalo ada danau yang ga kalah asyik yang namanya Ranuregulo :)

Komentar

  1. Namanya masih asing, Ranuregulo. Tapi memiliki pesona tersendiri... Nice

    BalasHapus

Posting Komentar