Welcome to The Next Level

Ini bukan bicara tentang hal yang membanggakan, bukan tentang hal yang menyenangkan. Ini tentang kenaikan level dalam hal yang menyedihkan. Kalau dulu aku ga bisa membedakan antara lapar, masuk angin, dan sakit maag (cerita selengkapnya di sini), kali ini aku ga bisa membedakan diare karena sakit perut biasa dan diare yang disebabkan karena sakit maag.

Beberapa hari lalu, mendadak perutku sakit subuh-subuh. Karena malam sebelumnya aku baru makan pedas, jadi kukira ini sakit perut biasa efek kepedesan. Sampai pagi perut masih mules-mules, jadi pas baru sampe kantor aku langsung minum obat mules.

Sampe siang obatnya ga ngaruh, ini perut masih mules dan makin parah aja sakitnya. Tapi ga kebelet po*p seperti orang diare biasanya, dan ini sakitnya sekitar 3 jari di atas pusar. Setelah kupikir-pikir gejalanya sepertinya ini bukan sakit perut biasa karena makan kepedesan, tapi ini sakit maag sodara-sodara.
Setelah sadar kalo sakit maag, aku akhirnya minum obat ranitidin, katanya ranitidin ini obat maag untuk yang sakit maagnya masih pemula. Aku pilih obat ini karena aku ga mau naikin level obat maagku terlalu cepat ke level yang terlalu tinggi (berharapnya sih sakitnya masih level sakit maag yang cupu aja). Tapi ternyata setelah makan siang sakit perutnya makin heboh ditambah mual juga. Jadi langsung digempur obat Braxidin dan Prosogan. Ini adalah obat andalan temen-temen di kantor kalo mereka lagi sakit maag. Setelah minum obat itu aku izin pulang cepat dan akhirnya ngantuk sepanjang jalan. Akhirnya aku tau rasanya orang sakit maag yang melilit sampe ga bisa masuk kerja.

Berikut ini ringkasan fungsi masing-masing obat maag menurut teman yang berpengalaman sakit maag (btw, karena ini hanya berdasarkan pengalaman, mohon dicari tau kebenarannya juga lewat dokter ya):
Braxidin fungsinya untuk melemaskan otot-otot di perut, jadi kalo sakit maag dengan ciri perut melilit bisa minum obat ini. Karena bersifat menenangkan saraf yang tegang, setelah minum obat ini biasanya jadi ngantuk berat. Terbukti, sepanjang jalan pulang dari Surabaya ke Batu aku tidur terus setelah minum obat ini.
Prosogan berfungsi untuk menghentikan produksi asam lambung. Ingat, obat ini adalah jenis obat hisap, bukan obat kunyah apalagi obat telan yang diminum pake air. Kemarin aku awalnya hampir minum obat ini langsung ditelan pake bantuan air (maklum, pemula), setelah dibilang ini obat hisap, cuma Braxidin yang aku telan menggunakan air, sedangkan Prosogan yang awalnya rencanaku cuma mau kuhisap akhirnya kukunyah juga di dalam mulut (kebiasaan). Biasanya Prosogan ini paling ampuh karena paling cepat bereaksi dibanding teman-teman sejenisnya seperti Lapraz, Lansoprazole dan Omenprazole.

Katanya sakit maag itu juga ga hanya terjadi di bagian atas pusar yang biasanya aku alami, tapi juga bisa di bawah pusar. Kalo yang sakit di atas pusar bisa diobati dengan domperidon/vometa, braxidin, ranitidin. Sedangkan untuk sakit yang di bawah pusar bisa menggunakan buscopan plus karena obat ini selain berfungsi untuk mengurangi nyeri akibat kejang di saluran cerna, juga pada empedu dan saluran kemih.
Sebagian besar obat-obatan ini tidak dijual bebas di apotek, perlu menggunakan resep dari dokter untuk membelinya. Jadi walaupun sudah baca tulisan ini, tetap konsultasi ke dokter ya untuk memutuskan beli obat maag yang mana. Dan jaga makan, jangan konsumsi susu, sayuran, cabai, merica, kubis, jangan mengonsumsi bahan makanan yang mengiritasi lambung atau yang memicu produksi asam lambung yang tinggi. Semoga kita semua sehat-sehat ya, cintai lambungmu :)

Komentar