Reserve Your "Vitamin Sea" !!

Pantai, pantai apa yang kalo ke sana perlu reservasi dulu?
Ini bukan tebak-tebakan receh yang lagi rame di twitter yaa, ini beneran. Ada pantai yang kalo kita mau ke sana, perlu reservasi lewat telepon lebih dahulu karena jumlah pengunjungnya dibatasi setiap harinya. Namanya pantai Tiga Warna, ada di kawasan CMC (Clungup Mangrove Conservation), dekat pantai Sendang Biru, Malang selatan. Jika mau ke sini, masukkan saja "CMC Tiga Warna" ke google map kalian dan nanti google map akan mengarahkan menuju parkiran ini.

Di area parkir ini disediakan ojek untuk pengunjung yang mau ke pos CMC. Tarif yang tertulis Rp 5.000,00/orang, tapi kalau mau jalan kaki saja juga bisa, kemarin aku jalan kaki ke pos sekitar 30 menit. Di dekat pos nanti akan terlihat gapura seperti gambar di bawah.

Setelah sampai pos, kita akan ditanya kode booking kita (booking dilakukan via telepon) dan membayar pelunasan biaya tiket masuk (saat booking, kita diminta untuk mentransfer DP 50%). Harga tiket masuk per orang Rp 10.000,00 dan biaya guide nya (harus menggunakan guide ya) Rp 100.000,00 per rombongan yang maksimal anggotanya 10 orang. Selain itu petugas di pos ini juga mencatat jumlah barang-barang kita yang berpotensi menjadi sampah nantinya seperti kresek, botol plastik, tissue, sachet shampoo. Ini supaya kita tidak membuang sampah di area pantai dan membawa sampah kita kembali ke pos lalu bisa dibuang di tempat sampah yang disiapkan di dekat pos pendaftaran.

Setelah urusan administrasi selesai, bapak guide akan langsung mengantar kita menuju pantai tiga warna, kita bisa memilih jalur yang cepat (30 menit) atau yang jauh (90 menit). Saat air laut pasang, jalan yang kita lalui kadang berair, jadi saranku pakai sandal saja yang siap basah, jangan pakai sepatu.


Dalam area CMC, kita bisa berkunjung ke tiga pantai sekaligus, yang pertama adalah pantai Clungup. Pantai ini cenderung sepi pengunjung karena pada umumnya tujuan utama pengunjung adalah ke pantai  Tiga Warna. Tapi jangan lupa mampir ya saat berangkat dan pulang, karena kalian pasti menemukan pemandangan yang berbeda dari waktu yang berbeda. Foto di bawah ini diambil saat perjalananku berangkat menuju pantai Tiga Warna.
Coba bandingkan dengan foto di bawah ini, yang aku ambil saat perjalanan pulang. Itu pohon yang sama loh.
Saat foto pertama diambil, airnya sedang pasang sehingga sebagian besar pasir tertutup air. Sedangkan pada foto ke dua, air laut sedang surut sehingga di sekitar pohon lebih kering. Bahkan air yang surut itu meninggalkan jejak di pasir sehingga membentuk gelombang yang teratur seperti yang terlihat pada foto di bawah ini.

Setelah berjalan lagi, melewati kebun kopi dan pisang (tanaman yang aku kenal hanya itu, sisanya ga tau), kita sampai di pantai Tiga warna. Tidak se-steril yang aku bayangkan, ternyata di pantai ini sudah ada beberapa warung yang berjualan kopi.
Bagi yang bertanya: kenapa namanya pantai tiga warna? Coba lihat saja warna airnya, dan kamu akan mendapatkan jawabannya :)

Bagi yang suka berfoto, ada spot hits yang wajib dikunjungi dengan terus berjalan ke arah timur, akan ada jalan paving yang sedikit tertutup pasir. Di sini, kita bisa berfoto dengan background pantai Tiga Warna yang cantik. Tapi tetap hati-hati ya saat berfoto, jangan membahayakan diri sendiri dan merepotkan orang lain.
Bagi yang tidak puas hanya menikmati pemandangan ini, jangan terlalu cepat sedih, pantai Tiga Warna masih menawarkan pemandangan lain yang bisa dinikmati dengan sedikit usaha lebih, yaitu dengan snorkeling. Ada tempat penyewaan snorkel dan pelampung di sana denga harga Rp 20.000,00 dan kalian bisa menikmati pemandangan bawah air yang menarik, berbagai ikan dan terumbu karang yang sedang dan terus dipelihara. Kita hanya diberi waktu untuk menikmati pantai selama 2 jam karena harus bergantian dengan pengunjung lain, jadi manfaatkan waktu dengan baik.

Di area pantai Tiga Warna terdapat toilet, tetapi hanya diperbolehkan untuk bilas dengan air saja, tanpa sabun. Jika ingin mandi menggunakan sabun, kita harus berjalan dahulu ke Pantai Gatra dan mandi di toilet yang disediakan.
Saat tiba di Pantai Gatra, guide yang mengantar kita dari tadi akan undur diri dan melanjutkan pekerjaannya. Di pantai ini kita bebas mau sampai berapa lama, tanpa batasan waktu. Bahkan jika mau menginap juga diperbolehkan untuk membuat tenda (biayanya Rp. 25.000,00/ tenda).
Waktu itu, air pantai Gatra sedang surut sehingga kita bisa berjalan sampai jauh dan mengamati bintatang-binatang kecil yang hidup di genangan air itu. Di pantai ini juga terdapat penyewaan Kano dengan harga Rp. 25.000,00.
Setelah puas menikmati pantai Gatra, kita bisa kembali berjalan menuju pos pendaftaran tadi untuk dicek kembali apakah kita sudah membawa semua barang yang berpotensi sampah yang kita daftarkan saat datang. Jika ada yang kurang, maka kita akan disuruh kembali ke pantai untuk mengambilnya, jadi pastikan tidak ada sampah yang tertinggal ya.
Kadang, pantai tiga warna juga ada jadwal tutup untuk mengembalikan ekosistem, mereka seperti kita, butuh hari libur juga. Yang pasti Pantai Tiga Warna ditutup setiap hari Kamis untuk dibersihkan, tapi kadang ada jadwal tutup lainnya yang tidak reguler. Jadi silakan cek instagramnya untuk info lebih lanjut.

Info tambahan dari bapak guide kami waktu itu, setiap tanggal 20 September ada acara pelepasan penyu dan tanggal 21 September ada pesta obor dan perayaan ulang tahun CMC, mungkin bisa jadi pertimbangan kalian untuk memilih tanggal yang tepat untuk berkunjung. Menurutku ketiga pantai di CMC ini perlu untuk dikunjungi, karena setiap pantai memiliki keunikannya masing-masing.

Jadi, gimana? Kapan mau berkunjung ke Tiga Warna? Atau tempat wisata mana yang kalian inginkan memiliki konsep seperti Tiga Warna (perlu reservasi dan jumlah pengunjung yang dibatasi)?

Komentar